PENGALAMAN SEBAGAI PEMIMPIN
Bulan
agustus 2015 menjadi waktu dimana saya terpilih sebagai ketua dari siswa siswi
yang jumlahnya hampir 1.500 an. Saat itu ada 6 kandidat dengan kemampuan
berbeda yang dimiliki oleh mereka dan salah satunya saya berbekal demisioner
penerus OSIS di tahun sebelumnya membuat saya setidaknya sedikit mengerti
dengan situasi dan kondisi sekolah saya. Dalam benak saya mempunyai keyakinan
peluang terpilih 60% sisanya, saya tidak
yakin karena dalam hati saya masih tersimpan rasa takut dan keragu – raguan untuk
memimpin. Tapi syukur alhamdulillah rezeki berpihak pada diri saya, akhirnya
saya terpilih dangan suara kalau tidak salah saya ingat 700-an atau 800-an
lebih.
Setelah
itu saya dipusingkan sedikit dengan bagaimana membangun pondasi awal organisasi
awal yang saya akan pimpin ini selama setahun kedepan. Bingung siapa yang
pantas untuk ditaruh diposisi ketua” seksi, karena yang jelas untuk pemilihan
kandidat saya juga mematok standar yaiut orang yang saya pilih harus setidaknya
pintarlah, mau berkorban waktu, jiwa sosialnya ada, dan masih banyak lagi. Saya
sangat bingung untuk menentukan siapa” yang pantas untuk posisi ini, tetapi
dalam hati saya yang paling dalam saya harus tetap semangat karena ini barulah
awal dan saya bukan tipe orang yang ingin menyerah diawal.
Tepat
berselang 2 atau 3 minggu kemudian saya dan segenap pasukan osis yang saya
pimpin dilantik oleh kepala sekolah. Yang jelas anggota”nya ngak semua saya
ketahui sepenuhnya kemampuannya maklum kenalnya aja mungkin baru ngak lama, dan
yang jelasnya masing” kelas dan jurusan harus ada perwakilannya, disitu sih
titik yang buat saya agak sedikit bingun untuk nentuin siapa” yang saya pilih
tapi saya yakin diantara orang” yang saya pilih ini pasti akan ada setidaknya
10 atau 20 orang lebih yang sungguh – sungguh.
Pasti
pembaca sempat berpikiran seperti ada yang kurang dalam cerita saya ini, hahaha
dan itu adalah sekolah dimana yang saya pimpin yaitu SMK Negeri 1 Luwuk, kalau
masih pada ngak tau silahkan search aja di google pasti loe nemu deh. Mungkin ceritanya
agak sedikit ngawur maklum masih otodidak dan tidak sesuai alur plot yang
sesunggunhnya.
Kembali
ke ceritanya lagi, dalam kepemimpinan saya, saya terkenal orang yang ngak suka
terlalu banyak bicara dan yang jelasnya lebih banyak tindakannya sih. Bukan mau
ngikutin pemimpin” yang lain, tapi gue mah gitu orangnya, saya juga pemimping
yang agak humoris dikit sih, romantis ada dikit juga dan 1 kata buat saya yaitu
“NEKAT”. Soal yang namanya tantangan dalam organisasi gue nekat tetapi tetap
dengan pertimbangan yang matang sih.
Satu
cerita yang seharusnya hadirnya di paragraph ke dua sih, saya bikin kegiatan
pertama saya yaitu “Kegiatan Pembelajaran Qurban” dengan mengumpul uang Rp
20.000,-/ orang, padhal kalu mau dibilang waktunya udah mepet banget tinggal
kurang lebih dua minggu mau hai raya kurban tetapi saya nekat dengan target 1
ekor sapi dan pada akhirnya alhamdulillah uangnya terkumpul sejumlah kalau ngak
salah sekitar 12 jutaan sih. Itu kegiatannya sebelum saya dilantik jadi OSIS,
jadi intinya sayanya belum resmi tapi udah ada kegiatan yang saya buat. Ngak
apa’ lah itung – itung sebagai starting aja sih sama buktiin kalau saya bisa
hehehe :D .
Sama
seperti dengan organisasi” lainya. Kata – kata yang sering muncul “Panas –
panas Tai Ayam” semnagat diwala kempes diakhir. Itulah kata” yang sering
ngehampirin saya di awal tapi saya orangnya ngak pernah nyerah dan buktiin
kalau saya bukan orang yang seperti mereka katakan.
Berbekal
pengalama sebagai demisioner OSIS tahun sebelumnya, saya punya sedikit pengalam
dengan manajem event walaupun hanya sedikit sih yang saya ketahui, soalnya
dikelas satu lalu sempat terlibat sebagai panitia event sekota luwuk jadi kalo
soal ngurus” acara saya bisa dibilang ahlinya kalau di sekolah.
OSIS
yang saya pimpin dibilang sama guru” sebagai osis yang ramai dengan acara,
hehehe wajar setiap bulan pasti ada satu kegiatan yang saya buat entah itu
seni, pelatihan, kompetisi dan lain”. Di kepemimpinan saya, saya dan yang
jelasnya kawan” pernah buat dua kegiatan yang sama sekalli ngak pakai dana
sekolah tapi jalanin proposal ke perusahaan, lembaga”, perbankan dan lain.
Alhamdulillah kedu acara itu berjalan lancar dan sukses meskipun ngak 100%.
Organisasi
mengajarkan saya begitu banyak, bagaimana cara belajar dari hidup. Belajar
sesuatu yang ngak mungkin oleh pikiran padahal mungkin, itu yang membuat saya
yakin bahwa segalanya harus dicoba entah itu kita tahu kemungkinan gagalnya
besar. Saya bersyukur karena kalau bukan OSIS yang saya pimpin ini munkin saya
tidak bisa berbicara seperti ini meluapkan pengalaman saya yang ngak jelas ini.
Saya bisa mengerti bagaimana arti persahabatan yang sesungguhnya. Yang jelasnya
percepatan berpikir dewasa saya jauh lebih meningkat dari teman”, begitu sih
yang saya amati. Mungkin karena tugas, masalah, tantangan, cobaan, hadangan,
hinaan, yang saya dapat selama saya memimpin yang membuat saya bisa menjadi
sekuat ini, setidaknya cara berpikir saya lebih tenang, dewasa, sikap lebih
bisa diatur dan masih banyak lagi.
Sampai
saat ini saya masih sering bersama dengan teman” seperjuangan dari OSIS yang
saya pimpin, dengan tipe mengayomi dan juga berlandaskan suasana kekeluargaan
yang saya terapkan selama kepemimpina membuat saya mempunyai banyak teman.
Bahkan ada sembilan teman cowok saya, yang sampai saat ini masih tetap terus
bersama. Yang saya namakan “10 Pendekar OSIS”, bagaimana ngak mau dekat sekali
disetiap event atau kegiatan yang saya lakukan mereka selalu terlibat dari awal
pengumpulan dana sampai acara terlaksana dan sampai recovery acara. Suka duka
bareng mereka dapetlah, mereka sih yang buat saya tetap kuat dan menurut saya
harta yang paling berharga setelah keluarga adalah teman.
Menjadi
orang berpengaruh di sekolah besar seperi SMKN 1 Luwuk juga membuat saya sadar
ternyata begitu banyak hal tidak pernah saya pikirkan bisa saya lihat secara
jelas. Saya bisa lebih jelas mempelajari, mengamati dengan seksama ternyta
bagaimana sebenarnya kondisi baik buruknya sekolah saya. Ingin sekali saya bercerita
dibagian ini tapi nanti akan menjadikan citra buruk bagi saya dan sekolah saya.
Mungkin
cuman ini pengalaman singkat yang saya bisa ceritakan, dan mohon maaf kalau
ceritanya tidak tertata dengan rapi. Harapan saya mudah”an nanti ada pemimpin
yang bisa membawa rakyatnya menuju kemakmuran berlandaskan islami.
Ada
sedikit kutipan dari saya untuk teman yang putus asa mungkin karena mengetahui
diluar sana mencari pekerjaan untuk lulusan SMK itu katanya susah:
“Setiap
Mahkluk hidup yang diciptakan didunia ini oleh yang maha kuasa telah ditentukan
Rezeki, Jodoh juga ajalnya. Bukan berarti kita harus menunggu tapi kejarlah itu
dengan memulainya sebab disaat anda
hanya diam maka semuanya tidak akan pernah berubah. Yakinlah dalam hati dengan
terus berdoa bahwa disaat ada niat untuk berubah memperbaiki diri pasti ada
jalan”
Salam
dari saya Mohamad Ilham
Comments
Post a Comment